
Karya seni atau kriya dapat dihasilkan dari berbagai material atau bahan baik bahan keras maupun bahan lunak. Salah satu bahan keras yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan karya seni adalah logam dimana produk yang dihasilkan disebut kerajinan logam atau kriya logam.
Dalam kerajinan bahan keras, logam termasuk bahan keras buatan karena dalam proses pembuatan kerajinan, bahan ini harus melalui proses pengolahan kembali untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Logam yang biasa dijadikan bahan baku antara lain perak, emas, tembaga, alumunium, dan kuningan.
Teknik Pembuatan Kerajinan dari Bahan Logam

Sebagai bahan yang bersifat keras, tidak semua teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan dapat digunakan untuk membentuk bahan ini.
Teknik yang dapat digunakan untuk membuat kerajinan dari bahan logam antara lain teknik las, teknik patri, teknik ukir tekan, teknik etsa, dan teknik cor atau teknik tuang dan cetak.
1. Teknik las
Teknik las merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam kerajinan logam atau kriya logam.
Teknik ini memanfaatkan panas untuk menyambungkan logam-logam yang diinginkan, yaitu dengan cara mencairkan sebagian material logam utama serta material logam pengisi.
2. Teknik patri
Setiap jenis logam memiliki karakteristik yang berbeda-beda di mana beberapa logam memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap suhu panas dibandingkan dengan logam lainnya.
Oleh karena itulah tidak semua jenis logam cocok menggunakan teknik cor dalam proses pembuatan kerajinan. Alternatif teknik cor ini adalah teknik patri yang juga mengandalkan panas untuk menyambung bahan logam.
Dalam prosesnya, teknik ini menggunakan bahan tambahan logam atau campuran logam untuk membantu dalam proses penyambungan bahan logam.
3. Teknik ukir tekan
Selain kayu dan batu, logam juga termasuk material yang dapat diukir. Namun, jika pada kayu dan batu teknik yang digunakan merupakan teknik ukir biasa di mana material dicungkil hingga membentuk kerajinan yang diinginkan, teknik ukir yang digunakan pada logam adalah teknik ukir tekan.
Tidak seperti teknik ukir biasa, teknik ukir tekan diaplikasikan pada permukaan plat logam yang amat tipis dengan ketebalan kurang lebih 0,2 – 0,4 mm di mana umumnya plat logam kuningan yang akan diukir memiliki ketebalan 0,2 mm sementara plat logam tembaga memiliki ketebalan 0,4 mm.
Dalam proses pembuatan kerajinan, peralatan yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan teknik ini adalah alat ukir tekan yang terbuat dari kayu, bambu, atau tanduk sapi.
4. Teknik etsa
Selain dengan teknik las, patri, dan ukir tekan, kerajinan dengan bahan logam juga dapat dihasilkan menggunakan teknik etsa, yaitu suatu teknik dalam kriya logam yang mengandalkan asam kuat untuk mengikis permukaan logam.
Dengan teknik ini, logam dapat didesain dengan sedemikian rupa sesuai dengan desain yang diinginkan.
5. Teknik cor
Teknik cor atau teknik tuang dan cetak merupakan suatu teknik pada kerajinan logam yang membutuhkan cetakan tertentu untuk menghasilkan bentuk logam yang diinginkan.
Ini karena pada teknik cor, material logam akan dipanaskan hingga mencair kemudian dituang pada cetakan yang bersangkutan. Oleh karena itulah dalam teknik ini dibutuhkan cetakan dengan desain tertentu di mana biasanya, teknik ini diawali dengan pembuatan model yang akan dijadikan sebagai cetakan.
Cetakan yang digunakan biasanya dibuat dari tanah liat yang dilapisi dengan lilin. Bisa juga menggunakan cetakan yang terbuat dari batu.